gambar 1. minyak goreng bekas (jelantah) |
Halloo sobat sains. Kali ini saya
akan berbagi pengetahuan tentang cara membuat biodiesel dari minyak goreng
bekas (jelantah). Di simak yaa...
Ya seperti yang kita ketahui
kondisi perekonomian di Indonesia sekarang sedang tidak stabil. Harga bahan
bakar minyak naik turun. Hal itu menyebabkan melonjaknya harga bahan-bahan
pokok di pasaran. Sebetulnya saya sangat prihatin dengan kondisi negeri ini
sobat. Tapi ya apa boleh buat. Yang punya jabatan yang berkuasa. Kita rakyat
kecil hanya bisa gigit jari.
Sehubungan dengan hal itu
alangkah baiknya kalau kita sekarang mengantisipasi kenaikan bahan bakar minyak
dengan cara membuat bahan bakar alternatif dari bahan-bahan yang sudah tidak
terpakai seperti minyak goreng bekas. Sebenarnya masih banyak bahan yang bisa
dijadikan sebagai bahan bakar alternatif, namun disini kita akan fokus pada
pengolahan minyak jelantah secara sederhana sehingga bisa dipraktekkan oleh
sobat-sobat semua di rumah. Lumayan kan selain bisa mengurangi limbah juga bisa
menghasilkan bahan bakar alternatif. Atau mungkin malah ingin dijual sehingga
bisa dijadikan bisnis.
Bahan-bahan
dan peralatan yang diperlukan untuk membuat biodiesel dari
minyak jelantah antara lain seperti methanol 99% dan soda api (NaOH), ember
plastik, gelas ukur, panci, kompor, sarung tangan karet, timbangan, pompa udara
akuarium, kain katun tipis untuk penyaring, dan selang. Methanol dan NaOH bisa
didapatkan di toko-toko kimia terdekat.
Sedangkan
langkah-langkah untuk membuat biodiesel adalah sebagai berikut:
1. Membuat
bahan pelarut (metoxida) dengan cara mencampurkan 900 ml methanol dan 21 gram
NaOH hingga larut selama 15 menit.
2. Campurkan
metoxida ke dalam ember berisi 3 liter minyak jelantah dan aduk memakai sendok
plastik selama 30 menit atau campuran sudah rata. Perbandingan jumlah antara
metoxida dan minyak jelantah adalah sekitar 1:3.
3. Biarkan
4-12 jam sampai terjadi pengendapan atau pemisahan.
4. Pengendapan
ditandai dengan adanya dua lapisan berbeda warna dengan lapisan gelap berada di
bawah yang disebut crude gliserin, sedangkan lapisan atas berwarna
bening, crude BD. Lapisan kuning
inilah yang selanjutnya akan di proses menjadi biodiesel.
5. Pisahkan crude
biodisel dari crude gliserin lalu masukkan ke dalam ember.
Pada proses pemisahan ini harus dilakukan secara hati-hati agar lapisan crude
gliserin tidak ikut masuk ke dalam
ember.
7. Selanjutnya
cuci crude biodisel dengan air bersih sebanyak dua liter untuk
menghilangkan kandungan sabunnya. Seperti yang telah diketahui bahwa sabun ini
terbentuk dari proses sebelumnya. Oleh karena itu di cuci dengan air agar
kandungan sabunnya larut ke dalam air.
7. Pompakan
udara melalui pompa udara akuarium dan biarkan beberapa saat sehingga muncul
warna putih susu
8. Pisahkan crude biodiesel yang
berwarna kuning dengan air warna putih melalui selang. Proses ini juga harus
dilakukan secara hati-hati agar air tidak ikut tebawa.
9. Biodiesel yang
telah bening dimasukkan ke panci lalu panaskan hingga 100 derajat beberapa
menit agar air dan sisa methanol menguap. Sesuai dengan sifatnya air akan
menguapa pada suhu 100 derajat celcius.
10. Biodiesel yang
telah dipanaskan selanjutnya akan melalui proses pendinginan. Dan setelah
didinginkan biodiesel dapat langsung dipergunakan untuk mobil maupun mesin
diesel industri.
Langkah-langkah
diatas dapat menggunakan peralatan seadanya di rumah, jika tidak ada, dapat
digantikan dengan peralatan yang sejenis. Pembuatan biodiesel sangat
mudah, sehingga dapat dilakukan dirumah.
Selamat
Mencoba!
1 comments:
methanol itu untuk bahan bakarnya motor RC, itu minyak jelantahnya hilang ya tinggal methanolnya aja
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Saran dan Kritik Anda