ARTIKEL
PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup
pada umumnya. Banyak makhluk hidup yang keberadaannya bergantung pada
kelestarian lingkungan tempat tinggalnya. Akan tetapi akhir-akhir ini masalah
pencemaran lingkungan justru menjadi topik hangat dalam pembicaraan di
masyarakat. Hal tersebut dikarenakan hampir semua tempat yang digunakan sebagai
tempat tinggal makhluk hidup mengalami pencemaran. Sehingga dikhawatirkan akan
banyak makhluk hidup yang tidak mampu bertahan menghadapi masalah pencemaran
lingkungan tersebut.
Pencemaran
lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan
sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai
dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dahulunya baik menjadi
berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, yaitu akibat pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat, tingkat kesadaran manusia, dan perkembangan teknologi.
Di dalam kajian
pencemaran lingkungan terdapat istilah yang tidak begitu asing yaitu bahan polutan.
Polutan merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat atau komponen lain
yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Namun tidak semua bahan pencemar
dikatakan sebagai polutan. Ada tiga syarat suatu bahan dikatakan sebagai
polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya melebihi ambang batas normal,
berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak
semestinya.
Pencemaran
lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain pencemaran air,
udara dan tanah.
1. Pencemaran Air
Tidak bisa
dipungkiri bahwa air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Bagi manusia air
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti minum, memasak dan mencuci
pakaian. Namun, manusia tidak mampu menjaga kualitas air yang ada di bumi. Hal
ini bisa dilihat dari maraknya berita pencemaran air seperti tumpukan sampah di
kali atau sungai. Maka tidak mengherankan jika setiap tahun banyak daerah di
Indonesia yang menjadi langganan terkena bencana banjir.
Air buangan
rumah tangga dikenal dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai dengan
99% air dan sisanya adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan
sumber makanan yang baik untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi
dengan limbah rumah tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan
penyakit kolera dan tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai macam
makhluk hidup lain bisa mati akibat dari kekurangan oksigen. Karena pada saat
di bawah kondisi aerob, bakteri pembusuk menggunakan oksigen di dalam air
untuk menguraikan materi organik. Sebagian air buangan terdiri dari
komponen nitrogen, seperti urean dan asam urik yang terurai menjadi amoniak dan
nitrit. Biasanya perairan yang dilalui limbah rumah tangga populasi ganggang
akan meningkat pesat karena banyaknya persediaan nutrisi dan persediaaan
oksigen dalam perairan tersebut akan berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah
muara, limbah organik lebih terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di
dalam air kembali ke batas normal.
Limbah
organik juga merupakan penyebab pencemaran air. Ada beberapa industri yang
membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah tersebut mengandung logam-logam
beracun seperi merkuri, tembaga, kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga
penyebab pencemaran air. Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa
oleh air hujan, masuk ke sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi
kaya nutrien dan pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida merupakan
senyawa kimia beracun yang digunakan manusia untuk mengontrol hama. Pestisida
mengandung herbisida, fungisida dan insektisida yang juga tidak baik untuk
makhluk hidup. Contoh nyata akibat dari pencemaran air dapat dilihat di sungai
yang menjadi tempat pembuangan limbah
pabrik ataupun rumah tangga. Di sungai tersebut jarang sekali ditemukan ikan-ikan
ataupun organisme lain yang hidup.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran
udara merupakan suatu hal yang biasa dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran
udara pada umunya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang tidak
sempurna, seperti pembakaran batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas
yang masuk ke udara berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami.
Polutan gas ini mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen
oksida, dan sulfur dioksida.
Saat ini
jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara terus
mengalami peningkatan sehingga terjadilah efek rumah kaca atau kenaikan suhu di
bumi. Efek rumah kaca ini menjadi masalah darurat yang dapat mengancam
kehidupan manusia di bumi. Peningkatan suhu di bumi menyebabkan salju di daerah
kutub mencair sehingga permukaan air laut meningkat. Hal tersebut juga menjadi
salah satu faktor yang memicu semakin seringnya terjadi banjir di bumi.
Karbon
monoksida membuat kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh
berkurang. Karbon monoksida ini dihasilkan oleh asap motor dan mobil. Sulfur
dioksida (SO2) yang meningkat di atmosfer menyebabkan gangguan
kesehatan pada manusia, terutama radang paru-paru, penyakit bronkitis dan gagal
jantung. SO2 merupakan komponen utama yang menyebabkan terjadinya
hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi pada bangunan dan kerusakan
hutan. Selain itu Nitrogen oksida juga merupakan komponen penyebab hujan asam.
Timah dapat ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan oleh manusia.
Keracunan timah dapat terjadi apabila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam
jangka waktu yang lama. Konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh dapat
menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan bahkan
sampai mengakibatkan kematian.
3. Pencemaran Tanah
Mungkin pencemaran
tanah tingkatannya tidak sebanyak pencemaran air dan udara. Namun apabila hal
tersebut dilakukan terus menerus juga akan mengganggu keseimbangan ekosistem di
suatu tempat. Terlebih lagi tanah yang tercemar juga dapat mencemari lingkungan
air di sekitar tanah itu berada. Pencemaran tanah kebanyakan berasal dari
limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah pertanian. Sampah merupakan
bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah
yang berserakan dimana-mana. Hujan asam yang terjadi akibat aktvitas insudtri
dapat menyebabkan mineral berbahaya terlepas dari ikatannya dan kondisi pH
tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan
tanah kehilangan zat haranya sehingga produktivitas pertanian menurun. Ditambah
dengan masuknya pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke berbagai makhluk
hidup lewat rantai makanan.
Melihat
keadaan bumi kita yang sudah dipenuhi dengan pencemaran. Manusia sebagai faktor
penyebab pencemaran lingkungan, harus mengubah perilakunya terhadap lingkungan.
Manusia harus menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena
pencemaran lingkungan menjadi permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas
manusia di bumi. Manusia dapat memulainya dengan berbagai macam kegiatan cinta
lingkungan diantaranya adalah melakukan reboisasi, mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor, dan mendaur ulang barang-barang yang masih bisa
dimanfaatkan. Dengan demikian lingkungan yang menjadi tempat tinggal makhluk
hidup akan tetap lestari dan bersih.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Saran dan Kritik Anda