Social WEB

Friday 26 June 2015

PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP



ARTIKEL
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup pada umumnya. Banyak makhluk hidup yang keberadaannya bergantung pada kelestarian lingkungan tempat tinggalnya. Akan tetapi akhir-akhir ini masalah pencemaran lingkungan justru menjadi topik hangat dalam pembicaraan di masyarakat. Hal tersebut dikarenakan hampir semua tempat yang digunakan sebagai tempat tinggal makhluk hidup mengalami pencemaran. Sehingga dikhawatirkan akan banyak makhluk hidup yang tidak mampu bertahan menghadapi masalah pencemaran lingkungan tersebut.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dahulunya baik menjadi berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, yaitu akibat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, tingkat kesadaran manusia, dan perkembangan teknologi.
Di dalam kajian pencemaran lingkungan terdapat istilah yang tidak begitu asing yaitu bahan polutan. Polutan merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat atau komponen lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Namun tidak semua bahan pencemar dikatakan sebagai polutan. Ada tiga syarat suatu bahan dikatakan sebagai polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya melebihi ambang batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak semestinya.
Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain pencemaran air, udara dan tanah.
1. Pencemaran Air
Tidak bisa dipungkiri bahwa air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Bagi manusia air digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti minum, memasak dan mencuci pakaian. Namun, manusia tidak mampu menjaga kualitas air yang ada di bumi. Hal ini bisa dilihat dari maraknya berita pencemaran air seperti tumpukan sampah di kali atau sungai. Maka tidak mengherankan jika setiap tahun banyak daerah di Indonesia yang menjadi langganan terkena bencana banjir.
Air buangan rumah tangga dikenal dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai dengan 99% air dan sisanya adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan sumber makanan yang baik untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi dengan limbah rumah tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan penyakit kolera dan tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai macam makhluk hidup lain bisa mati akibat dari kekurangan oksigen. Karena pada saat di bawah kondisi aerob, bakteri pembusuk menggunakan oksigen di dalam air untuk menguraikan materi organik. Sebagian air buangan terdiri dari komponen nitrogen, seperti urean dan asam urik yang terurai menjadi amoniak dan nitrit. Biasanya perairan yang dilalui limbah rumah tangga populasi ganggang akan meningkat pesat karena banyaknya persediaan nutrisi dan persediaaan oksigen dalam perairan tersebut akan berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air kembali ke batas normal.
Limbah organik juga merupakan penyebab pencemaran air. Ada beberapa industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah tersebut mengandung logam-logam beracun seperi merkuri, tembaga, kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga penyebab pencemaran air. Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa oleh air hujan, masuk ke sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi kaya nutrien dan pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida merupakan senyawa kimia beracun yang digunakan manusia untuk mengontrol hama. Pestisida mengandung herbisida, fungisida dan insektisida yang juga tidak baik untuk makhluk hidup. Contoh nyata akibat dari pencemaran air dapat dilihat di sungai yang menjadi tempat pembuangan  limbah pabrik ataupun rumah tangga. Di sungai tersebut jarang sekali ditemukan ikan-ikan ataupun organisme lain yang hidup.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan suatu hal yang biasa dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran udara pada umunya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang  tidak sempurna, seperti pembakaran batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas yang masuk ke udara berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami. Polutan gas ini mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida.
Saat ini jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan sehingga terjadilah efek rumah kaca atau kenaikan suhu di bumi. Efek rumah kaca ini menjadi masalah darurat yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. Peningkatan suhu di bumi menyebabkan salju di daerah kutub mencair sehingga permukaan air laut meningkat. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor yang memicu semakin seringnya terjadi banjir di bumi.
Karbon monoksida membuat kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Karbon monoksida ini dihasilkan oleh asap motor dan mobil. Sulfur dioksida (SO2) yang meningkat di atmosfer menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama radang paru-paru, penyakit bronkitis dan gagal jantung. SO2 merupakan komponen utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi pada bangunan dan kerusakan hutan. Selain itu Nitrogen oksida juga merupakan komponen penyebab hujan asam. Timah dapat ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan oleh manusia. Keracunan timah dapat terjadi apabila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan bahkan sampai mengakibatkan kematian.
3. Pencemaran Tanah
Mungkin pencemaran tanah tingkatannya tidak sebanyak pencemaran air dan udara. Namun apabila hal tersebut dilakukan terus menerus juga akan mengganggu keseimbangan ekosistem di suatu tempat. Terlebih lagi tanah yang tercemar juga dapat mencemari lingkungan air di sekitar tanah itu berada. Pencemaran tanah kebanyakan berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah pertanian. Sampah merupakan bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hujan asam yang terjadi akibat aktvitas insudtri dapat menyebabkan mineral berbahaya terlepas dari ikatannya dan kondisi pH tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah kehilangan zat haranya sehingga produktivitas pertanian menurun. Ditambah dengan masuknya pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke berbagai makhluk hidup lewat rantai makanan.
Melihat keadaan bumi kita yang sudah dipenuhi dengan pencemaran. Manusia sebagai faktor penyebab pencemaran lingkungan, harus mengubah perilakunya terhadap lingkungan. Manusia harus menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena pencemaran lingkungan menjadi permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas manusia di bumi. Manusia dapat memulainya dengan berbagai macam kegiatan cinta lingkungan diantaranya adalah melakukan reboisasi, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan mendaur ulang barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan. Dengan demikian lingkungan yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup akan tetap lestari dan bersih.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Saran dan Kritik Anda