Pencak
silat merupakan seni beladiri asli Indonesia yang akhir-akhir ini mulai
menggeliat eksistensinya di kalangan para pemuda. Tentunya selain sebagai
senjata untuk membela diri, pencak silat juga banyak memiliki fungsi lain,
diantaranya adalah sebagai sarana untuk olah raga dan kesenian. Namun di sini
saya akan mengulas teknik pencak silat berdasarkan konsep dasar fisika.
Mungkin
bagi pecinta pencak silat tidak asing lagi jika mendengar kata “serkel”. Serkel
merupakan kata serapan dari bahasa asing yaitu circle yang berarti lingkaran. Serangan dalam pencak silat yang
satu ini menggunakan kaki sebagai senjata utamanya. Disebut serkel karena
memang saat menyerang, kaki membentuk lintasan melingkar. Bagi kawan-kawan yang
menyukai film action pasti sering melihat teknik serangan ini. Sasaran utamanya
adalah kepala. Serkel sendiri ada 2 macam yaitu serkel los dan serkel dengan
lecutan (kaki dilipat). Nanti akan kita bahas jenis serkel apa yang mempunyai
daya penghancur paling besar.
Nah,
dalam ilmu fisika sendiri setiap benda yang bergerak melingkar pasti memiliki
momentum sudut (didefinisikan sebagai L). Besarnya momentum sudut tersebut
bergantung pada besarnya momon inersia (I) dan kecepatan sudut (ω). Sehingga
dapat dirumuskan bahwa:
Sedangkan
besarnya momen inersia suatu benda bergantung pada massa (M) dan besarnya
jari-jari lintasan benda (R). Jadi semakin besar jari-jari lintasannya, maka
akan semakin besar pula momen inersia benda itu. Atau bisa dinyatakan,
a.
Serkel los
Seperti
yang telah diketahui, serkel los memiliki jari-jari putar dari pangkal paha
sampai tumit. Jika kita menganggap bahwa posisi pusat massa dari kaki berada di
lutut, maka untuk menentukan momen inersia, besarnya R yang digunakan adalah
dari pangkal paha sampai lutut (jari-jari pusat massa). Jika kita ukur secara
nyata tentu kita akan kesulitan untuk menentukan letak pusat massa dari kaki
manusia. Sehingga apabila seseorang mempunyai kaki yang panjang dan besar, maka
akan memiliki kekuatan serkel yang sangat besar sesuai dengan definisi dari
besarnya momentum sudut di awal.
b.
Serkel dengan lecutan
Untuk
serkel dengan kaki dilipat, bagian kaki yang bergerak melingkar saat menendang
sasaran adalah dari lutut samapai tumit. Sehingga apabila kita asumsikan letak
pusat massa bagian lutut sampai tumit berada di tengah-tengah antara keduanya,
maka akan kita dapatkan jari-jari lintasan pusat massa yang lebih kecil dari
teknik serkel los. Selain itu besarnya massa juga lebih kecil karena hanya
menggunakan sebagian dari kaki yaitu dari lutut sampai tumit. Berbeda dengan
teknik serkel los yang menggunakan seluruh bagian dari kaki. Sehingga menurut
analisis berdasarkan konsep fisika kekuatan dari serkel los lebih besar
daripada serkel dengan lecutan.
Berdasarkan
analisis di atas kita dapat membuktikan kebenarannya dengan mengukurnya secara
nyata yaitu dengan menggunakan alat pengukur kekuatan tendangan yang dipasang
pada sandsack. Nantinya alat pengukur tersebut akan menunjukkan berapa besar
kekuatan tendangan kita.
Mungkin
segitu dulu ya..semoga bermanfaat..
sumber: fajar agus purnomo, aplikasi konsep dasar fisika pada teknik dasar serangan pencak silat setia hati terate.2014
baca juga lanjutannya: Fisika dan Teknik Pencak Silat (part 2)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Saran dan Kritik Anda