Social WEB

Tuesday 23 June 2015

Mempelajari Fisika adalah Anjuran Al-Qur’an


Ilmu fisika bukanlah untuk menseleksi ayat-ayat Al-Qur’an, menilai mana ayat yang benar atau tidak. Fisika sebagai ilmu sains itu kemampuannya terbatas. Semua ayat-ayat dalam Al-Qur’an itu adalah benar dan suatu yang Haq dari Allah Yang Maha Pencipta. Sungguh suatu kemunafikan  jika menyakini sebagian ayat dan mendustakan sebagian ayat yang lainnya. Kalaupun ada ayat-ayat yang masih belum mampu manusia memahaminya, hal itu bukanlah ayat tersebut yang keliru, akan tetapi manusialah yang belum mampu menelaahnya karena keterbatasan kemampuan akal. 

Dengan memahami keteraturan alam semesta dengan fisika, kita dapat melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Dengan karunia akal, manusia sangatlah dianjurkan untuk mempelajari alam semesta. Perintah mempelajari alam semesta dan  berzikir mengingat kepada Allah SWT, dapat dilihat dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran. Perintah tersebut dituliskan dengan nomor ayat yang berurutan. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk mempelajari langit dan bumi (Q.S.Ali-Imran:190), selanjutnya juga   dianjurkan untuk selalu  mengingat Allah SWT, baik sambil duduk, berdiri dan berbaring (Q.S.Ali-Imran:191). Jadi zikir dalam arti yang lebih luas, disamping membaca bacaan tauhid, juga mengetahui  penciptaan alam semesta oleh Allah SWT. Dengan fisika, manusia dapat mempelajari  dimensi dan keteraturan alam yang telah ditetapkan-Nya. 
 
 
Gambar 1. Fisika mampu mempelajari keteraturan alam yang telah ditetapkan-Nya.

Fisika dinamakan ilmu “thobi’ah” (watak)  yang mempelajari keteraturan alam. Fisika dikembangkan berdasarkan  fakta dan data empiris. Begitu banyaknya pelajaran serta hikmah yang dapat diambil dari Al-Qur’an,  khusus tentang alam semesta dapat dipelajari dengan fisika.

Pembahasan fisika tentang keteraturan alam semesta itu dapat diungkapkan melalui hukum-hukum empiris fisika. Hukum empiris fisika itu berusaha mengungkap fakta alam dengan menggambarkan keteraturan sistem  yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Makna zikir dalam membaca bacaan tauhid (zikrullah) bagi seorang fisikawan  seharusnya lebih mendalam artinya. Hal ini disebabkan karena disamping mengetahui bacaan zikir, juga mengetahui betapa Maha Kuasa dan Maha Agung Allah SWT dengan  keteraturan alam semesta yang diciptakanNya. Hal tersebut juga telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an (Q.S.Ali-Imran :190-191) agar manusia menggunakan akal pemikirannya untuk mempelajari alam (langit dan bumi).
 
Fisika  salah satu instrumen untuk melihat bukti-bukti keteraturan tersebut dan untuk mengIslamkan sains dan bukan untuk  mensainskan  Islam. Jadi  filsafat ilmu pengetahuan dapat dijadikan pendukung untuk mempelajari  filsafat Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadits. 

Ilmu Fisika pada dasarnya berusaha untuk mengungkapkan sifat dan kelakuan alam di sekitar kita ini pada kondisi-kondisi tertentu. Kondisi alam ini secara fisika dapat dipandang sebagai dimensi ruang, waktu, materi dan energi. Fisika merupakan ilmu alamiah dengan segala metode ilmiahnya berusaha  mengungkapkan, merumuskan, memperhitungkan, menyimpulkan segala dimensi (ukuran/satuan) alam semesta. Sesungguhnya Allah SWT  menciptakan segala sesuatu dengan ukurannya. Menciptakan dan menyempurnakan penciptaan-Nya, menentukan kadar (keteraturan) masing-masingnya. Fisika sebagai salah satu ilmu sains mencoba mempelajari dan membaca ukuran dan keteraturan yang telah ditentukan tersebut. Bahasa dalam mengungkap ukuran dan keteraturan tersebut dalam fisika dinamakan rumus empiris fisika. 

Fisika memiliki peran yang cukup strategis dalam mempelajari makna ayat-ayat mutasyabihat tentang alam semesta (syahadah/nyata) dalam Al-Qur’an. Peran tersebut digunakan untuk memahami makna fisik yang lebih luas lagi dari beberapa kata-kata pada terjemahan Al-Qur’an. Kata-kata tersebut seperti siang, malam, pergerakan, kencangnya, garis edar, perjalanan waktu, batas waktu, cahaya, bersinar, kilat, petir,  angin, hujan, terbang, beterbangan, yang berat, kegoncangan, bintang, gugus bintang, dan sebagainya. Semua makna kata tersebut dapat  dipelajari dengan fisika. Jadi melalui Fisika, kita berusaha untuk membaca watak dan rahasia keteraturan alam yang ada pada bumi, bulan, planet-planet, matahari, bintang, gugus bintang, galaksi dan sebagainya.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Saran dan Kritik Anda